Bunga ini memiliki umbi yang beracun sehingga sering digunakan di dekat tanaman lain dan kuburan untuk mengusir hama yang mengganggu. Walaupun berasal dari Tiongkok. tetapi hanya varietas betinanya yang hadir di Jepang, jadi bunga ini hanya tumbuh dari umbinya dan tidak bereproduksi dengan serbuk sari. Uniknya lagi, bunga dan daun dari tanaman ini tidak pernah terlihat bersama lantaran daunnya baru tumbuh setelah bunganya layu. Karena itu bunga ini tidak hanya dipercaya memiliki hubungan dengan kematian namun juga simbol perpisahan, kekasih yang tidak akan pernah berjumpa.
Asal-usul Bunga Kematian Jepang
Ekuinoks dalam ajaran Buddha Nichiren dianggap sebagai simbol tidak terpisahkannya gelap dan terang, atau yin dan yang, seperti dikutip dari Religious Celebration yang disunting J. Gordon Melton. Periode ekuinoks musim gugur ini dianggap sebagai waktu ideal untuk mengadakan penghormatan atau mendoakan orang tersayang yang telah mendahului.
Racun Tikus
Dikutip dari Explore Kumamoto, bunga merah cerah ini beracun, khususnya di bagian umbi. Karena itu, petani di Jepang seperti di Kumamoto menanam bunga higanbana di area persawahan untuk menjauhkan tikus dan binatang pengincar padi lainnya. Racun tikus alami ini juga ditanam orang-orang di pedesaan Jepang untuk menghalau tikus dari rumah.
Ditanam di Sekitar Kuburan
Karena beracun, bunga higanbana juga ditanam di sekitar kuburan dan pemakaman. Keberadaan bunga higanbana di sekitar kuburan membantu di masa sebelum umum dipraktikkan di Jepang. Sebab, umbi bunganya menghalau tikus dan hewan lainnya memakan anggota keluarga yang baru dimakamkan di pekuburan. Penggunaan ini juga mempengaruhi sebutan higanbana sebagai bunga kematian.
Legenda Setempat
Sejumlah legenda di Jepang juga mengaitkan bunga higanbana dengan kematian Contoh, cerita rakyat setempat menganggap bunga higanbana yang dibawa ke dalam rumah akan membuat rumah terkena bencana kebakaran.
Simbol Berpisah
Daun bunga higanbana baru tumbuh setelah bunganya kembang dan layu. Karena bunga dan daunnya tidak pernah bertemu, orang Korea menggunakan bunga higanbana sebagai simbol dua orang yang berpisah.